Senin, 06 Januari 2014

modifikasi grasstrack (Jupiter Klaten)



Lembut di Bawah, Liar Diatas



Bermain di kelas bebek modifikasi open Fajar Bejo pembalap dari tim Sabdo Dadi Arventona MX Jogjakarta menjadi batu sandungan tersendiri bagi pembalap senior macam Akbar Taufan. Seperti yang Nampak pada event grasstrack yang dihelat di Semarang akhir bulan kemarin, maneuver-manuvernya mampu memberikan tekanan pada pembalap yang lebih senior.
Meskipun baru mampu menempati urutan kedua setidaknya hal tersebut menjadi sinyal bahwa bocah kelahiran klaten jawa Tengah ini bisa menjadi ancaman. Gaya balapnya yang cenderung buka gas sejak awal harus diimbangi dengan karakter motor yang sesuai.

Dibutuhkan motor yang mempunyai karakter smooth tapi tetap bertenaga diputaran atasnya. “Menyesuaikan dengan gaya balap dari Fajar Bejo, motor dibikin tidak terlalu liar sehingga saat keluar dari tikungan motor lebih mudah dikendalikan,”buka Purnomo mekanik yang meriset pacuan tim Sabdo dadi Arventona MX.
“Butuh keahlian dalam memainkan irama buka tutup gas sehingga motor lebih bertenaga,”jelas pembalap yang lagi mengikuti ujian nasional ini.
Untuk itu ubahan yang dilakukan pada mesin cukup memperbesar kapasitas mesin dengan jalan mengganti piston dengan diameter yang lebih besar. “Piston dipilih dari  merk Daytona yang mempunyai diameter lebih besar,”tambah mekanik yang lebih tenar dengan panggilan Ipunk ini.
Untuk diameter piston dinaikkan sebesar 4,25 mm dari standarnya yang hanya 51 mm, sehingga diperoleh diameter piston sebesar 55,25 mm.

“Untuk stroke memang tidak mengalami kenaikan alias masih standar yaitu 54 mm, sehingga kapasitas mesin bengkak menjadi 129,5 cc,”jelasnya. Dari ubahan tersebut sudah nampak power mesin yang dikejar sehingga karakter mesin seperti motor-motor over bore yang mendapatkan power maksimal pada putaran menengah dan atas.
Untuk mengejar torsi diputaran bawah lewat ramuan pada noken asnya. Dengan merubah derajat buka tutup katup sehingga cukup mumpuni mendongkrak performa di putaran bawahnya. Untuk durasi katup in maupun ex dibuat sama yaitu bermain di angka 274 derajat. “Dengan durasi katup sebesar ini maka putaran bawah bisa mengimbangi,”jelas mekanik yang beralamat di Sonopakir Kidul, Ngestiharjo, Bantul, Jogjakarta.
Sedangkan untuk kepala silinder dilakukan pemapasan setebal 0,5 mm agar supaya rantai keteng tidak terlalu kendor. “Pemapasan dilakukan untuk memampatkan volume ruang bakar sehingga perbandingan kompresi menjadi 14,3:1,”terangnya.

Kinerja sistem pengapian juga diperbarui, untuk menghasilkan pembakaran yang besar dan konstan maka dipakai magnet pengapian dari Yamaha YZ 125 yang dipadukan dengan CDI Vortex. “Magnet Yamaha YZ 125 mempunyai diameter dan bobot yang lebih kecil sehingga lebih cepat mengail putaran tinggi,”tambahnya lagi.

Pengapian sudah berubah, tinggal supply bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dimaksimalkan. Dipilih karburator Keihin PWK 28 yang dirasa cukup mudah dalam melakukan seting. “Disamping itu karbu ini juga mempunyai respon yang sempurna dan flow lebih besar pada putaran tinggi,”tutup mekanik ramah ini.
  
Data Modifikasi
Piston        : Daytona
Kompresi      : 14,31 : 1
Durasi klep   : 275

Tidak ada komentar:

Posting Komentar