Jumat, 25 September 2015

Modifikasi Kawasaki KSR

Kawasaki KSR 2015, Semarang

Gaya Mungil Juragan Rehobat
Pemilik motor Kawasaki KSR yang telah berubah total ini adalah Sindu Andikara. Sebelumnya dia lebih dikenal dengan tim grasstrack Rehobat dengan pembalap senior Rizky HK yang tahun lalu menjadi juara nasional.
Kali ini dia coba bereksperimen dengan motor mungil keluaran Kawasaki yang mempunyai basic motor trail. Kawasaki KSR dipilih karena memang dia pingin tampil beda, mengingat masih jarang orang yang melakukan modif pada motor ini.
“Kita ingin tampil beda dengan memilih motor KSR dimana literatur modifnya masih terbatas,”beber pria yang bergerak diusaha ternak ayam ini.

Tidak ingin sembarangan dalam melakukan ubahan, dia gandeng modifikator yang memang sudah tidak asing dan sudah terbukti kualitasnya soal rancang bangun motor modif. Hendro dari Pap and Mam Modified yang ada di Kedung Mundu Raya, Semarang menjadi rujukan utama.

Konsep modifikasi yang disodorkan oleh modifikator ini adalah motor-motor street fighter dengan desain simpel. Yang pastinya komposisi, estetika dan kenyamanan menjadi poin utama dalam setiap ubahan yang dilakukan.

Untuk merubah dari basic motor trail menjadi sport street fighter, rangka menjadi bagian pertama yang harus disesuaikan. “Rangka bagian depan kita pertahankan sedangkan untuk sub frame kita desain ulang untuk menyesuaikan dengan buritan yang kita buat lebih nungging,”jelas sang modifikator.

Sedangkan untuk komstir dibuat ulang untuk menyesuaikan dengan ban yang lebih lebar. “Segitiga atas dan bawah kita rancang ulang untuk menyesuaikan dengan pemakaian ban tapak lebar,”sambung modifikator yang memilih sok USD untuk sok depan.
Selanjutnya untuk swing arm dibuat ulang menyesuaikan dengan dimensi motor. “Kita pakai swing arm custom yang telah kita sesuaikan dengan ukuran roda belakang sehingga tidak kedodoran dengan dimensi motor secara keseluruhan,”bebernya.
Tangki dibuat lebih berisi dengan pemakaian plat galvanis yang dilengkapi dengan sayap tangki terbuat dari bahan fiber. “Desain tangki dibuat sedemikian rupa sehingga pengendara merasa nyaman saat naik motor yang tidak terlalu tinggi ini,”tutupnya.        

Data Modifikasi :
Pelek         : Custom 300x14
Ban           : Swallow
Sok Depan     : USD
Tromol        : Klx
Monosok       : Ksr
Swing Arm     : Custom
Headlamp      : Byson
Setang        : Two Brother
Takometer     : Koso Rx2n
Knalpot       : Custom
Modifikator   : Pap & Mam Modified, Jl.Kedung Mundu Raya 20a, Semarang




Tiger V-twin (Honda Tiger 1997 Ungaran)

Tembus 800 cc
Tampang moge terlihat begitu kental pada Honda Tiger milik Agus Yuliyanto ini. Soale, ubahannya hanya menyisakan mesin doang. Selebihnya, dikanibal pakai punya moge. Mulai dari sasis hingga kaki-kaki. Itu obsesi besar Agus yang suka bereksperimen dalam urusan dapur pacu. Makanya bobot motor jadi makin berat kayak moge.
Nah, untuk mengatasinya, Agus merekayasa isi silinder ‘Macan’ keluaran ‘97 miliknya itu jadi 800 cc. Walahh… emang bisa, gitu? “Ya bisa lah, tuh buktinya,” tukas Agus sambil menunjuk ke arah dapur pacu yang bentuknya udah jadi V-Engine. Ealah.. pantesan aja!

Rekayasa engine dari silinder tunggal jadi multi silinder, memang kian marak dilakukan builder Tanah Air. Agus termasuk salah satu mekanik yang doyan ngubah seperti itu. Makanya bengkelnya dikasih nama Mesin Jahat, hehehe..
Namun versi Agus lebih sadis lagi nih. Mesin Tiger miliknya dibikin jadi 4 silinder V. Uedyan..! Jadi, masing-masing dibikin 2 silinder segaris. Begitu pula dengan headnya. Itu dengan tetap menggunakan blok silinder dan head asli Tiger loh. Mantab!
“Blok silinder Tiger pakai 4 buah. Dua blok digabung jadi satu, lalu konstruksinya dibikin V. Crank casenya sudah pasti dikustom habis-habisan, kami cor ulang jadi lebih lebar,” beber pria yang nyaman dipanggil Agus kecil ini.

Gerakan piston dibuat bergantian sehingga getaran mesin bisa lebih halus. "Untuk bisa dapat itu, kruk as kami buatkan baru dari dua buah kruk as Honda Tiger yang digabungkan," bebernya.
Dengan empat buah silinder yang masing-masing berisi 200 cc, otomatis total kapasitas mesin menjadi 800 cc. Dengan kapasitas mesin sebesar itu, tenaga yang dikeluarkan pastinya dua kali lipat lebih besar. Untuk itu, rangka harus mampu menahan getaran.
Rangka diambilkan dari milik motor moge yang mempunyai konstruksi lebih kuat. "Rangka diambilkan dari motor Yamaha dengan kapasitas mesin 400 cc,” jelasnya.

Lantaran tenaga mesin melonjak drastis, rasio transmisi dibikinkan ulang dengan perbandingan yang lebih berat. Tak cuma itu, perbandingan final gear pun dibikin berat. "Kalo gak gitu, motor bisa ngangkat (standing) terus saat digas," tukas modifikator yang lebih fokus ke mesin ini.


Untuk sistem pengapian motor ini menggunakan 4 koil dan 4 CDI. Jadi, masing-masing silinder punyai sistem pengapian sendiri. “Jika ada masalah dengan pengapian di salah satu silinder, maka pengapian satunya masih bisa melayani,” terangnya.


Untuk komponen pengkabut bahan bakar yang bertugas mensuplai dua silinder tersebut, dicomot dari komponen limbah. "Buat menjamin tercukupinya pasokan bahan bakar yang masuk kedalam empat silinder, kami pakai karburator ganda model vakum dari moge 400 cc," jelas mekanik kalem ini.

Data Modifikasi
Kruk As                 : Tiger
CDI                     : Mega Pro
Teromol                 : CBX F 400
Pelek depan             : Willwood 300 x 17”
Pelek belakang     : Willwood 500 x 17”
Bengkel                 : Mesin Jahat.
  Gebangan, Bergas, Kab. Semarang
  Telp. 0857-42772849