Jumat, 25 September 2015

Tiger V-twin (Honda Tiger 1997 Ungaran)

Tembus 800 cc
Tampang moge terlihat begitu kental pada Honda Tiger milik Agus Yuliyanto ini. Soale, ubahannya hanya menyisakan mesin doang. Selebihnya, dikanibal pakai punya moge. Mulai dari sasis hingga kaki-kaki. Itu obsesi besar Agus yang suka bereksperimen dalam urusan dapur pacu. Makanya bobot motor jadi makin berat kayak moge.
Nah, untuk mengatasinya, Agus merekayasa isi silinder ‘Macan’ keluaran ‘97 miliknya itu jadi 800 cc. Walahh… emang bisa, gitu? “Ya bisa lah, tuh buktinya,” tukas Agus sambil menunjuk ke arah dapur pacu yang bentuknya udah jadi V-Engine. Ealah.. pantesan aja!

Rekayasa engine dari silinder tunggal jadi multi silinder, memang kian marak dilakukan builder Tanah Air. Agus termasuk salah satu mekanik yang doyan ngubah seperti itu. Makanya bengkelnya dikasih nama Mesin Jahat, hehehe..
Namun versi Agus lebih sadis lagi nih. Mesin Tiger miliknya dibikin jadi 4 silinder V. Uedyan..! Jadi, masing-masing dibikin 2 silinder segaris. Begitu pula dengan headnya. Itu dengan tetap menggunakan blok silinder dan head asli Tiger loh. Mantab!
“Blok silinder Tiger pakai 4 buah. Dua blok digabung jadi satu, lalu konstruksinya dibikin V. Crank casenya sudah pasti dikustom habis-habisan, kami cor ulang jadi lebih lebar,” beber pria yang nyaman dipanggil Agus kecil ini.

Gerakan piston dibuat bergantian sehingga getaran mesin bisa lebih halus. "Untuk bisa dapat itu, kruk as kami buatkan baru dari dua buah kruk as Honda Tiger yang digabungkan," bebernya.
Dengan empat buah silinder yang masing-masing berisi 200 cc, otomatis total kapasitas mesin menjadi 800 cc. Dengan kapasitas mesin sebesar itu, tenaga yang dikeluarkan pastinya dua kali lipat lebih besar. Untuk itu, rangka harus mampu menahan getaran.
Rangka diambilkan dari milik motor moge yang mempunyai konstruksi lebih kuat. "Rangka diambilkan dari motor Yamaha dengan kapasitas mesin 400 cc,” jelasnya.

Lantaran tenaga mesin melonjak drastis, rasio transmisi dibikinkan ulang dengan perbandingan yang lebih berat. Tak cuma itu, perbandingan final gear pun dibikin berat. "Kalo gak gitu, motor bisa ngangkat (standing) terus saat digas," tukas modifikator yang lebih fokus ke mesin ini.


Untuk sistem pengapian motor ini menggunakan 4 koil dan 4 CDI. Jadi, masing-masing silinder punyai sistem pengapian sendiri. “Jika ada masalah dengan pengapian di salah satu silinder, maka pengapian satunya masih bisa melayani,” terangnya.


Untuk komponen pengkabut bahan bakar yang bertugas mensuplai dua silinder tersebut, dicomot dari komponen limbah. "Buat menjamin tercukupinya pasokan bahan bakar yang masuk kedalam empat silinder, kami pakai karburator ganda model vakum dari moge 400 cc," jelas mekanik kalem ini.

Data Modifikasi
Kruk As                 : Tiger
CDI                     : Mega Pro
Teromol                 : CBX F 400
Pelek depan             : Willwood 300 x 17”
Pelek belakang     : Willwood 500 x 17”
Bengkel                 : Mesin Jahat.
  Gebangan, Bergas, Kab. Semarang
  Telp. 0857-42772849