Lembut di Bawah, Liar Diatas
Bermain di kelas
bebek modifikasi open Fajar Bejo pembalap dari tim Sabdo Dadi Arventona MX
Jogjakarta menjadi batu sandungan tersendiri bagi pembalap senior macam Akbar
Taufan. Seperti yang Nampak pada event grasstrack yang dihelat di Semarang
akhir bulan kemarin, maneuver-manuvernya mampu memberikan tekanan pada pembalap
yang lebih senior.
Meskipun baru
mampu menempati urutan kedua setidaknya hal tersebut menjadi sinyal bahwa bocah
kelahiran klaten jawa Tengah ini bisa menjadi ancaman. Gaya balapnya yang
cenderung buka gas sejak awal harus diimbangi dengan karakter motor yang
sesuai.
Dibutuhkan motor
yang mempunyai karakter smooth tapi tetap bertenaga diputaran atasnya.
“Menyesuaikan dengan gaya balap dari Fajar Bejo, motor dibikin tidak terlalu
liar sehingga saat keluar dari tikungan motor lebih mudah dikendalikan,”buka Purnomo
mekanik yang meriset pacuan tim Sabdo dadi Arventona MX.
“Butuh keahlian
dalam memainkan irama buka tutup gas sehingga motor lebih bertenaga,”jelas
pembalap yang lagi mengikuti ujian nasional ini.
Untuk itu ubahan
yang dilakukan pada mesin cukup memperbesar kapasitas mesin dengan jalan
mengganti piston dengan diameter yang lebih besar. “Piston dipilih dari merk Daytona yang mempunyai diameter lebih
besar,”tambah mekanik yang lebih tenar dengan panggilan Ipunk ini.
Untuk diameter
piston dinaikkan sebesar 4,25 mm dari standarnya yang hanya 51 mm, sehingga
diperoleh diameter piston sebesar 55,25 mm.
“Untuk stroke
memang tidak mengalami kenaikan alias masih standar yaitu 54 mm, sehingga
kapasitas mesin bengkak menjadi 129,5 cc,”jelasnya. Dari ubahan tersebut sudah
nampak power mesin yang dikejar sehingga karakter mesin seperti motor-motor
over bore yang mendapatkan power maksimal pada putaran menengah dan atas.
Untuk mengejar
torsi diputaran bawah lewat ramuan pada noken asnya. Dengan merubah derajat buka
tutup katup sehingga cukup mumpuni mendongkrak performa di putaran bawahnya.
Untuk durasi katup in maupun ex dibuat sama yaitu bermain di angka 274 derajat.
“Dengan durasi katup sebesar ini maka putaran bawah bisa mengimbangi,”jelas
mekanik yang beralamat di Sonopakir Kidul, Ngestiharjo, Bantul, Jogjakarta.
Sedangkan untuk
kepala silinder dilakukan pemapasan setebal 0,5 mm agar supaya rantai keteng
tidak terlalu kendor. “Pemapasan dilakukan untuk memampatkan volume ruang bakar
sehingga perbandingan kompresi menjadi 14,3:1,”terangnya.
Kinerja sistem
pengapian juga diperbarui, untuk menghasilkan pembakaran yang besar dan konstan
maka dipakai magnet pengapian dari Yamaha YZ 125 yang dipadukan dengan CDI
Vortex. “Magnet Yamaha YZ 125 mempunyai diameter dan bobot yang lebih kecil
sehingga lebih cepat mengail putaran tinggi,”tambahnya lagi.
Pengapian sudah
berubah, tinggal supply bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dimaksimalkan.
Dipilih karburator Keihin PWK 28 yang dirasa cukup mudah dalam melakukan
seting. “Disamping itu karbu ini juga mempunyai respon yang sempurna dan flow
lebih besar pada putaran tinggi,”tutup mekanik ramah ini.
Data Modifikasi
Piston : Daytona
Kompresi : 14,31 : 1
Durasi klep : 275