Senin, 10 November 2014

Kawasaki Athlete 2013, Semarang


Menang Di Handling

Motor bebek yang bertarung di kelas modifikasi grasstrack saat ini sudah tidak lagi di dominasi oleh satu merk saja dari produsen garputala, tapi sudah banyak tim yang coba menggunakan motor dari produsen lain yang dari sisi kemampuan diyakini tidak kalah dengan motor yang sudah duluan turun di grasstrack.
Kawasaki Athlete menjadi idola baru untuk bermain di grasstrack, seperti yang nampak di gelaran kejurda grasstrack IMI Jateng beberapa minggu kemarin. Kawasaki Athlete menjadi andalan terbaru dari Rizky HK bersama Rehobat HK 88 Jaton Swallow One-T tim yang menaunginya.
“Athlete ini baru pertama kali ini kita pakai main di kelas bebek modifikasi jadi kita masih mencari setingan yang pas dengan karakter motor,”beber Rizky HK pembalap asal Wonosobo ini.
Meskipun baru pertama kali dipakai main, hasil yang ditorehkan cukup memberikan sinyal positif. Moto 1 di kelas bebek modifikasi senior motor ini mampu meninggalkan lawannya dengan jarak yang cukup jauh. Tapi sayang memasuki moto 2 harus kena diskualifikasi karena muffler knalpot terjatuh.
 Yang jelas motor keluaran Kawasaki ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan rivalnya di kelas bebek modifikasi. “Keuntungan menggunakan Kawasaki Athlete diantaranya kita bisa aplikasi monosok untuk suspensi belakang,”beber Imam Safii juru korek Yang sudah tidak asing lagi di arena grasstrack.
Dengan menggunakan monosok handling motor menjadi lebih mudah untuk dikendalikan, sehingga pembalap akan lebih mudah mengendarainya. “Roda belakang terasa lebih stabil dengan model monosok,”beber Rizky HK. Terutama untuk melakukan manuver-manuver di tikungan maupun saat melewati gundukan akan terasa lebih nyaman.
Sok belakang lengkap dengan lengan ayun aplikasi dari KX 85. “Untuk menunjang kaki-kaki yang lebih mumpuni, sok depan maupun belakang menggunakan dari KX 85,”jelas Imam safii.
Sedangkan untuk mesin, mekanik yang ada di Malabar Motor, Semarang ini mengaku tidak jauh beda dengan motor bebek Jupiter. “Kesulitannya di Kawasaki Athlete terkait dengan racing part nya yang masih sulit untuk mencarinya,”bisiknya.

Untuk dapur pacu, kapasitas mesin dibengkakkan menjadi 130cc dengan aplikasi piston diameter 56 mm. “Untuk stroke tetap dengan ukuran standarnya yang sebesar 52 mm,”sambung mekanik yang pernah Berjaya di roadrace ini.
Berikutnya untuk durasi buka tutup katup 272 derajat untuk in maupun ex, membuka di 35 derajat dan menutup 57 derajat. Dengan overlap sebesar 92 derajat, menjadikan proses pembilasan lebih sempurna saat putaran tinggi.

Terakhir, pasokan bahan bakar di maksimalkan dengan pemilihan karburator PWK Sudco diameter venture sebesar 28 mm. “Kombinasi spuyer yang sesuai digunakan dengan setingan tersebut untuk pilot jet 52 sedangkan main jet 115,”tutup Imam yang memilih ukuranfinal gir 13/52.

Data Modifikasi
Piston          : Izumi 56 mm
Karburator      : PWK Sudco
Katup           : Honda Sonic 23/28

Knalpot              : Norifumi
Magnet          : YZ 250

    






Jumat, 28 Maret 2014

Modifikasi Fashion (Honda CB 73, Semarang)


 
Twin Port Proporsional
Pertama melihat motor merah gradasi putih ini sepintas kita teringat akan tampilan klasik dari Honda Dream yang identik dengan dobel knalpot. Tapi, eits tunggu dulu ternyata itu adalah Honda CB 100 yang telah dilakukan modifikasi pada mesin maupun rangkanya.

“Tampilan klasik dari Honda Dream telah menginspirasi untuk dijadikan acuan modifikasi pada Honda CB ini,”buka Indro Winadi seorang bapak guru yang doyan modif ini.

Untuk aplikasi tampilan gendut Honda Dream tidak hanya ganti tangki dan ban, tapi bagian rangka juga wajib mendapatkan perlakuan. Jika rangka tidak diseting ulang maka tanpilan motor tidak akan terlihat proporsional.
“Rangka dibikin lebih lebar dengan cara menyambungnya dengan plat besi,”jelas pria yang mendesain ulang sendiri  rangkanya. Untuk penambahan lebar rangka sebanyak 4 cm sehingga dimensinya jadi proporsional.
“Agar motor tetap nyaman saat dipakai berkendara, jangan asal melebarkan rangka tapi hitungannya harus benar-benar presisi,”wantinya. Sebagai patokan dalam melakukan pelebaran rangka titik tengah roda depan harus segaris dengan titik tengah roda belakang.

Setelah rangka jadi lebih lebar, selanjutnya lengan ayun juga wajib mengikuti. Dipilih lengan ayun dari Kawasaki Athlete yang mempunyai jarak lengan lebih lebar.
Kelar diurusan rangka, berikutnya fokus pada dapur pacu. Pada dapur pacu coba aplikasi kepala silinder yang mempunyai dua saluran buang. “Kepala silinder model seperti ini dapat dari motor merk Happy,”beber pak guru yang gaul ini.
Langkah piston diperpanjang 3,5 mm dengan harapan torsi lebih besar didapatkan. Sedangkan untuk pengapian mengandalkan dari Honda Tiger.

Terakhir, urusan pewarnaan diserahkan pada UUT One’s. motif merah polos dengan sentuhan gradasi pada beberapa bagian menjadikan motor terlihat lebih fresh. Lama pengerjaan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut selama 2 minggu.      

Data Modifikasi
Sok Depan          : Yamaha Byson
Sok Belakang       : Honda GL Pro
Tromol Depan       : Scorpio
Tromol Belakang    : Honda Mega Pro
Bengkel Mesin      : Eko Kodok (Buluq) (085640098111)
Bengkel Modifikasi : UP. SMK Snop (085747866214)




Rabu, 26 Maret 2014

Modifikasi Fashion (Yamaha V-Ixion 2009, Salatiga)






Belah Pelek Belakang
JRJ (Jarjid) Modified yang digawangi oleh Duwoh Hasono kembali menelurkan karya terbarunya. Modifikator yang biasa dipanggil Mamad ini coba merombak tunggangan yang dipakai sebagai motor hariannya. Setelah sebelumnya tampil dengan gaya Ducati Monster, kali ini dia coba tampil total dengan ubahan yang radikal.

Hanya menyisakan mesin dan sepasang sok depan dan belakang dari motor keluaran tahun 2009 yang lainnya merupakan olah kreasi sendiri. “Motor ini full custom sehingga dari segi tingkat kesulitan lebih tinggi,”beber pria yang tergabung di Minor Fighter Salatiga ini.

Seperti pada pelek belakang yang memilih untuk menggunakan variasi mobil. “Untuk pelek belakang aku gunakan dari variasi mobil dengan melakukan beberapa penyesuaikan,”bebernya.
Pelek variasi mobil yang mempunyai ukuran diameter 17 inchi coba dikombinasikan dengan ban ukuran 190/55 dari Michelin. “Untuk menyesuaikan dengan ukuran ban terpaksa pelek kita belah jadi dua,”terang modifikator yang juga berprofesi sebagai guru ini.

Lebar dari pelek dipapas menjadi 6,5 inchi sehingga muat dipasangkan ban dengan ukuran 120/70. “Disamping itu titik tengah ban bisa sesuai dengan titik tengah motor,”bebernya.
Dengan konstruksi lengan ayun tunggal memaksa menata ulang letak piringan cakram dan gir belakang. “Piringan cakram diletakkan dibagian tengah dengan terlebih dahulu membuatkan dudukan dari plat,”jelas pemuda yang telah menguji kekuatan motor ini dalam fighter day di Purwokerto kemarin.

Selanjutnya untuk lengan ayun juga didesain ulang, menggunakan pipa besi dengan diameter 2,5 inchi. “Membuat lengan ayun tunggal model seperti ini harus paham benar kekuatan dan titik beban dari motor, karena salah perhitungan malah akan membahayakan saat dikendarai,”bebernya.

Berikutnya untuk sok belakang tetap mengandalkan kekuatan standar dengan melakukan ubahan pada unitracknya. “Unitrack kita buat lebih panjang sehingga posisi sok belakang sedikit lebih rebah yang akan berpengaruh pada daya redamnya,”jelasnya lagi.

Pindah kebagian depan, sok depan terlihat lebih berisi dengan cara akal-akalan. “Sok depan tetap memanfaatkan sok standar hanya melapisinya dengan pipa besi yang diameternya lebih besar,”tutupnya.
Tidak ketinggalan juga tangki di kreasikan dengan tutup yang bisa membuka secara hidrolis yang menurutnya mengacu pada tampilan motor robot yang ada di transformer.
Data Modifikasi
Sok depan          : Standar Custom
Pelek depan        : V-Rossi
Ban depan          : FDR 120/70 X 17
Pelek belakang     : Variasi Y
Ban belakang       : Michelin 190/55 X 17
Pro arm            : Custom
Bengkel            : JRJ Modified
                     Jl. Fatmawati / Solo-Semarang RT 05/05,
  Sejambu, Kesongo, Kab. Semarang

  (085726339223)



Minggu, 23 Maret 2014

Honda New Mega Pro 2011, Temanggung



Dapur Pacu Tiger
New Mega Pro pacuan dari Eddy Ariyanto yang bernaung di Tripple R R22Tech Arya 117, Temanggung, ini cukup beringas layaknya macan yang siap menerkam mangsanya. Di handicap dan tikungan motor ini cukup gesit. Terlihat pada event grasstrack beberapa minggu lalu yang digelar di Gedong Songo, kab. Semarang. Di kelas FFA Open motor ini cukup dominan mengungguli lawan-lawannya.
Kegesitan dan keagresifan motor keluaran 2011 ini tidak terlepas dari tangan dingin Aris Rudiyanto Selaku peracik. “Dapur pacu memanfaatkan dari Honda Tiger,”beber mekanik yang ada di Parakan, Temanggung ini.

Yang begitu kelihatan adalah pemakaian stang piston dari Honda Tiger. Honda New Mega Pro yang hanya mempunyai panjang langkah 57,8 mm diganti dengan stang piston Tiger yang mempunyai panjang 62,2 mm. otomatis panjang langkahnya naik  sebesar 4,4 mm.
“Jelas dengan kenaikan langkah piston sepanjang itu motor akan lebih bertenaga di putaran bawah, karakter motor tersebut sesuai dengan grasstrack yang treknya patah-patah,”tambahnya.

Sedangkan untuk piston juga aplikasi dari Honda Tiger, “Standarnya antara tiger dan Mega pro mempunyuai ukuran piston yang sama, kita pasangkan piston Tiger yang mempunyai diameter piston sebesar 68 mm,”jelasnya lagi. Sehingga kapasitas mesin akhirnya sentuh diangka 225,78 cc.  

Beralih ke konstruksi noken as, pengatur buka tutup katup ini dimodifikasi ulang untuk menghasilkan karakter motor yang diinginkan. “Durasi bukaan katup aku seting di 2800, baik untuk katup IN maupun katup EX,”cocornya.
Durasi tersebut di dapatkan dari pembukaan pada 600 sebelum TMA dan menutup 300 setelah TMB untuk katup IN. sedangkan untuk katup EX  membuka 610 sebelum TMB dan tertutup di 290 setelah TMA. “Ubahan tersebut menyebabkan karakter motor ini terhitung lembut dan mudah untuk dibawa,”tambah Eddy yang juga adik kandung sang mekanik.

Pengapian turut mendapatkan sentuhan, dipasok oleh magnet pengapian YZ 250 dengan busi NGK Racing dirasa sudah cukup untuk meladeni semburan bahan bakar yang berasal dari karburator PWK 28.
         
Data Modifikasi
Sok depan     : CRF 150
Sok belakang  : KTM
Knalpot       : FMF
Ban depan     : IRC 70/100 x 19
Ban belakang  : IRC 90/100x 16
Karbu         : PWK 28
Piston        : Tiger
Bengkel       : BMS Racing Team


Selasa, 18 Maret 2014

Yamaha Jupiter 2007, Semarang



Seting Volume Ruang Bakar 11,5 cc
Motor Yamaha Jupiter dari tim SBT 86 Tech, Semarang ini cukup bertaji di arena grasstrack. Dengan pembalap Rivaldy Julian yang sejatinya masih berstatus sebagai pembalap pemula, tapi sering kali merepotkan pembalap-pembalap grade diatasnya.
Bermain di bebek modifikasi setingan motor memang harus benar-benar pas, karena dikelas ini motor cukup berperan penting dalam meraih kemenangan.

Terutama untuk bahan bakar, motor ini masih setia menggunakan bahan bakar bensol. “Meskipun tim lain sudah beralih ke pertamax plus, motor ini masih menggunakan bensol sehingga perbandingan kompresinya bisa lebih padat,”beber Ambon yang bertugas merawat motor ini.
 Untuk kapasitas ruang bakar, setelah melalui pemapasan dan penggantian piston diperoleh kapasitas sebesar 11,5 cc. “Nilai 11,5 cc didapat dari pengukuran menggunakan buret setelah melakukan beberapa perubahan,”bebernya.
Perubahan yang jelas berpengaruh yaitu pada penggantian piston, piston telah aplikasi piston kompetisi dari Daytona dengan diameter lingkar sebesar 55,25 mm.
Piston dengan model kubah ini efektif menaikkan kompresi diruang bakar. “Kubah atau dome tetap kita lakukan pemapasan untuk mendapatkan perbandingan kompresi yang tepat, jika diukur dari permukaan samping piston tinggi dome setinggi 3 mm,”tambah Imam Safii yang tetap mempertahankan panjang langkah piston sesuai standar.

Begitu juga dengan kepala silinder, telah mengalami pemapasan setebal 0,6 mm. Sehingga dari perubahan yang telah dilakukan pada ruang bakar tersebut perbandingan kompresi menyentuh angka 12,3: 1.
Supply bahan bakar yang masuk ke ruang bakar juga coba dimaksimalkan. Dipilih karburator Keihin PWK 28 yang dirasa cukup mudah dalam melakukan seting. Disamping itu karbu ini juga mempunyai respon yang sempurna dan flow lebih besar pada putaran tinggi. 
Dengan perubahan yang terjadi, ukuran pilot jet dan main jet juga disesuaikan. “Kita gunakan spuyer ukuran 85/108 untuk menjaga konsistensi aliran bahan bakar ke ruang bakar,”jelas Imam Safii lagi.

Kinerja sistem pengapian juga diperbarui, untuk menghasilkan pembakaran yang besar dan konstan maka dipakai magnet pengapian dari Yamaha YZ 125 yang dipadukan dengan CDI Vortex. Magnet Yamaha YZ 125 mempunyai diameter dan bobot yang lebih kecil sehingga lebih cepat mengail power pada putaran tinggi.
Data Modifikasi
Sok depan          : YZ 85
Sok belakang       : KYT
Karbu              : Keihin
Knalpot            : AHRS
Piston             : Daytona
Pengapian          : YZ 125


Yamaha Jupiter 2008, Ponorogo


Andalkan Noken As Estillo

Pertarungan di kelas bebek modif junior terlihat begitu seru, seperti yang nampak pada gelaran Kejurnas seri 1 region 2 kemarin di Cilacap. Muka-muka baru dengan tunggangan motor yang juga baru muncul di awal tahun ini, dan yang menjadi pusat perhatian adalah Kriss PP, pembalap yang bernaung di tim Andree Connection D1 RD YMR, Ternate.
Di seri pertama kejurnas region 2 ini dia mampu menjadi yang tercepat meninggalkan jauh lawan-lawannya.

Apa yang membuatnya mampu menjadi terbaik dikelas tersebut tidak terlepas dari setingan handal mekanik yang selalu mengawalnya. Yudhi Kucing menjadi aktor sukses Jupiter keluaran tahun 2008 menjadi terbaik di seri 1 kejurnas region 2 ini kali ini.
Pemilihan komponen yang dipakai menjadi faktor utama yang menentukan. “Untuk noken as dipilih dari noken as kepunyaan mobil Honda Estillo,”beber mekanik yang memilih piston TDR.
Noken as mobil Honda Estillo mempunyai dimensi lebar pinggang 31 mm dan tinggi 36 mm sehingga memudahkan mekanik untuk bermain di durasi katup. Untuk durasi katup in maupun ex dibuat sama yaitu bermain di angka 270 derajat. “Dengan durasi katup sebesar ini maka putaran bawah bisa mengimbangi,”jelas mekanik yang beralamat di Jl. MT Haryono no.94, Ponorogo, Jawa Timur.


Untuk diameter piston dinaikkan sebesar 4,25 mm dari standarnya yang hanya 51 mm, sehingga diperoleh diameter piston sebesar 55,25 mm. “Untuk stroke memang tidak mengalami kenaikan alias masih standar yaitu 54 mm, sehingga kapasitas mesin bengkak menjadi 129,5 cc,”jelasnya. Dari ubahan tersebut sudah nampak power mesin yang dikejar sehingga karakter mesin seperti motor-motor over bore yang mendapatkan power maksimal pada putaran menengah dan atas.

Berikutnya kinerja sistem pengapian juga diperhatikan, untuk menghasilkan pembakaran yang besar dan konstan maka dipakai magnet pengapian dari Yamaha YZ 85 yang dipadukan dengan CDI Rextor. “Magnet Yamaha YZ 85 mempunyai diameter dan bobot yang lebih kecil sehingga lebih cepat mengail putaran tinggi,”tambahnya.

Terakhir, supply bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dimaksimalkan. Dipilih karburator Keihin PWK 28 yang dirasa cukup mudah dalam melakukan seting. “Disamping itu karbu ini juga mempunyai respon yang sempurna dan flow lebih besar pada putaran tinggi,”tutup mekanik kalem ini.
   
Data Modifikasi
Sok depan     : YZ 85
Sok belakang  : Kayaba
Karburator    : PWK 28
CDI           : Rextor
Piston        : TDR


Selasa, 04 Maret 2014

modifikasi grasstrack Kawasaki Ninja 2012



Main Di Lubang Buang

Bermain di kelas sport Free For All (FFA) bagi tim Rehobat HK 88 Jaton Extrem Rated, Semarang memang butuh pacuan yang mumpuni. Disamping itu tim ini juga diperkuat oleh pembalap bertalenta asal Wonosobo Rizki HK.
Motor yang mumpuni tidak terlepas dari korekan tangan dingin sang mekanik yang sudah terbukti di berbagai ajang balapan, siapa lagi kalau bukan Imam Safi’I yang ada dibalik keberhasilan motor keluaran tahun 2012 yang berlaga di kelas sport FFA open ini.

Kolaborasi dari motor dan pembalap tersebut cukup disegani di arena grasstrack yang saat ini persaingannya sudah begitu ketat. Tanpa persiapan dan motor yang istimewa sudah dipastikan podium juara akan jauh dari harapan.
Podium demi podium telah berhasil diraihnya membuktikan bahwa perpaduan antara skill pembalap dan kemampuan motor dipahami benar oleh mekanik sebagai dasar dalam melakukan ubahan.

“Motor Ninja sebenarnya sudah cukup kompetitif untuk dipakai balapan, dengan sedikit memaksimalkan kemampuannya motor ini sudah cukup digdaya,”buka Imam Safi’i yang ada di Malabar Motor, Semarang.
Semua sudah pada tahu keistimewaan Kawasaki Ninja terletak pada silindernya yang sudah begitu canggih. “Kita lakukan porting pada saluran Exaustnya, dengan harapan tenaga dapat terkail,”tambahnya.

Lubang exhaust atau buang tidak dipatok terlalu tinggi karena ditakutkan motor malah akan menjadi liar saat melintas di tikungan.  Di motor 2 tak keberadaan lubang exhaust bisa dikatakan sebagai dasar dalam melakukan ubahan selanjutnya.
“Untuk lubang exhaust disetting diangka 33 mm diukur dari atas bibir silinder setelah kepala silinder dilepas.,”beber mekanik yang banyak mendapatkan order dari luar jawa.
Ubahan pada lubang exhaust berlanjut kepada saluran gas buang. Untuk urusan knalpot dipilih aplikasi dari Yamaha YZ 125. Dengan sedikit penyesuaian pada bagian ram atau kawat nyamuknya menjadikan power bawah semakin bengis.

Kelar di bagian pembuangan, selanjutnya lanjut ke saluran yang mensupplay bahan bakar masuk ke mesin. Untuk lidah katup buluh coba diganti untuk mendapatkan pemasukan bahan bakar yang lebih banyak.
Lidah buluh dipilihkan dari KX 125 yang ukurannya sudah sama persis dengan lidah buluh standar motor Kawasaki Ninja. “kelebihan dari lidah buluh KX tidak cepat lembek dan mampu memasukkan bahan bakar lebih banyak karena mampu membuka lebih lebar,”terang Imam.
Tanpa merubah karburator sebagai pengabut campuran bahan bakar dan udara, ubahan yang telah dilakukan tersebut tidak akan memberikan efek yang signifikan. Untuk itu karburator telah di upgrade dengan karbu PWM 38. Karburator PWM 38 adalah standar karburator untuk motor-motor SE.
Terakhir, pengapian juga aplikasi dari YZ 125 yang mempunyai magnet dengan bobot lebih ringan. Sehingga performa diharapkan lebih maksimal dengan pembakaran yang sempurna dan durability yang lebih lama.
  
Data Modifikasi
Knalpot       : Pro Circuit
Karburator    : PWM 38
Lidah membrane : KX 125
Pengapian     : YZ 125
Tim           : Rehobat HK 88 Jaton Extrem Rated

Modifikasi Grasstrack (Ninja Campuran Senior) Kediri

Kawasaki Ninja 2012, Kediri
Belah Stang Piston

Andalan dari tim RBU FRT Racing Factory Kalsel cukup Berjaya di kelas campuran senior. Dengan pembalap Aditya Pradana yang mengendarai motor Kawasaki Ninja dia mampu menempatkan diri di posisi terdepan jauh meninggalkan lawan-lawannya. Terlihat di event powertrack seri dua kemarin yang berlangsung di sirkuit BSB Semarang.

Di moto 1 dan 2 Aditya Pradana sempat mendapatkan perlawanan yang cukup sengit di awal-awal lap dari pembalap Jawa Tengah Akbar Taufan. Tapi lambat laun pembalap Jawa Timur ini mampu memberikan jarak yang cukup renggang dengan pembalap di belakangnya.
“Secara keseluruhan ubahan yang dilakukan pada motor ini masih terhitung cukup simpel, yang mungkin sedikit rumit ubahan yang dilakukan pada stang piston,”beber Acong selaku mekanik. Setang piston dibelah untuk mendapatkan bobot yang lebih ringan sehingga tenaga yang dihasilkan bisa lebih optimal.

“Setang piston bagian bawah saja yang dipapas dan dilubangi untuk mendapatkan sirkulasi bahan bakar yang lebih lancar,”bebernya. Pemapasan bagian bawah setang piston tidak terlalu ekstrim cukup papasan selebar 2 mm dan panjang 2 mm.
“Dengan pemapasan tersebut daya tahan piston tetap terjaga, sehingga tetap awet meskipun dipakai beberapa kali event,”tambah mekanik yang domisili di Kediri ini.

Untuk ubahan di dapur pacu, hanya dilakukan pemampatan ruang bakar dengan cara papas kepala silinder. “Dengan papas kepala silinder sebesar 2 mm menjadikan perbandingan kompresi naik,”jelas Acong.
Beralih ke komponen sistem pengapian, ubahan dilakukan pada otak pengapian yaitu CDI. “Untuk CDI aplikasi dari motor SE Yamaha YZ 85,”bisiknya. Dengan aplikasi CDI tersebut meskipun tanpa melakukan ubahan pada magnet pengapian bunga api yang dihasilkan tetap besar.

Yang tidak kalah penting adalah ubahan yang dilakukan pada sector kaki-kaki. Untuk komponen yang satu ini Acong lebih pede menggunakan ban dengan diameter besar. Untuk ban depan menggunakan ban dengan diameter 21, sedangkan belakang diameter 19.
Meskipun penggunaan ban ukuran besar tenaga motor tetap terjaga karena pemilihan final gir yang pas. “Untuk final gir kombinasi 13/60 dirasa yang paling pas untuk akselerasi masuk dan keluar tikungan,”tutupnya.

Data Modifikasi
Ban depan          : IRC 80/100 x 21
Ban belakang       : IRC 100/90 x 19
Sok depan/belakang : Yamaha YZ tahun 2005
Karburator         : Mikuni
Mekanik            : Acong (081553299572)

   

Senin, 06 Januari 2014

Modifikasi dragbike (Kawasaki Ninja 2004, Magelang)



Disokong Dua Membran

Pacuan milik tim A4 Botol Terbang yang bermain di kelas Ninja Rangka Standar ini mulai menunjukkan prestasi di trek lurus. Karena motor keluaran tahun 2004 ini konsisten mencetak waktu tempuh rata-rata 7,5 detik di lintasan sepanjang 201 m.
“Bermain di kelas standar perlu perhitungan yang akurat, karena untuk menciptakan motor standar dengan waktu tempuh yang cepat butuh perhitungan yang presisi,”buka Rizqi yang merupakan manajer tim yang bermarkas di Magelang ini.

Bahkan untuk komponen-komponen yang dipakai kebanyakan masih mengandalkan standar. “Dengan komponen standar asalkan perhitungannya pas motor juga bisa lari,”tambahnya.
Membuktikan omongannya, memang komponen yang dipasang kebanyakan masih standar. Seperti membran masih tetap memanfaatkan membran standar Kawasaki Ninja. “Membran masih mengandalkan dari standar Ninja, bahkan ada dua membran standar yang dipasangkan,”beber Agung selaku mekanik.
Motor ini mengaplikasi dua buah membran standar dari Ninja. “Kedua membran tersebut kita gabungkan  untuk mendapatkan buluh yang lebih kuat tapi tetap fleksibel,”urai Rizqi. Untuk membran kedua dilakukan pemotongan dengan hanya menyisakan dudukan pada baut. 

Selanjutnya untuk mendapatkan pemampatan yang lebih besar pada ruang bakar. Papas kelapa silinder dilakukan meskipun tidak secara ekstrim. “Kita hanya melakukan pemapasan kepala silinder sebesar 0,8 mm sehingga didapatkan perbandingan kompresi sebesar 7,8:1.
Kompresi bawah juga coba dinaikkan dengan aplikasi kruk as dari Kawasaki ZX. “Dengan aplikasi kruk as dari motor tersebut kompresi bawah bisa lebih dipadatkan karena kruk as tersebut mempunyai dimensi yang lebih besar,”cocor Agung.

Sedangkan untuk kelancaran sirkulasi bahan bakar maupun gas sisa pembakaran, lubang exhaust mendapatkan perhatian khusus. “Lubang tersebut kita benahi dengan melakukan ubahan tinggi dinaikkan 5 mm Sedangkan lebarnya kita tambah 2 mm samping kanan dan kiri,” terangnya lagi.
Karburator selaku pensupplay bahan bakar jelas mendapatkan sentuhan. “Bermain di kelas ini, karburator tampak luar harus standar tetapi boleh melakukan ubahan didalam,”sambungnya.

Untuk itu urusan pengabut bahan bakar tersebut mekanik yang berada di daerah Blabak, Mungkid, Kab. Magelang ini memilih melakukan reamer sebesar 30 dengan ubahan tersebut laju bahan bakar menjadi lebih lancar.

Data Modifikasi
Pelek depan        : exel 120
Pelek belakang     : exel 160
Ban belakang       : Mizzle
Ban depan          : Eat My Dast
Knalpot            : KDX
CDI                : Suzuki RC